Kamis, 28 Februari 2013

Gagal ginjal kronik


Ginjal mempunyai 3 fungsi utama, yaitu ekskresi, endokrin dan metabolik. Pada penyakit ginjal, ketiga fungsi ini bisa mengalami gangguan dan mempengaruhi status nutrisi serta penanganannya. Penyakit GGK merupakan penyakit yang kompleks yang disebabkan oleh penurunan ketiga fungsi ginjal. Konsekuensi yang terjadi pada tubuh pasien sangat tergantung pada berat ringannya penyakit, biasanya digunakan GFR(Glomerular Filtration Rate) atau kadar kreatini sebagai indicator.
Chronic kidney disease atau gagal ginjal kronis adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut, hal ini terjadi bila laju filtrasi glomerular kurang dari 50 mL/min. (Suyono, et al, 2001) Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga terjadi uremia. (Smeltzer & Bare, 2001)
Gagal ginjal kerusakan berat atau kehilangan total dari fungsi ginjal. Gagal ginjal adalah ketidakmampuan ginjal mengeluarkan produk sisa metabolisme dan air, yang kemudian dapat menyebabkan gangguan fungsi pada seluruh sistem tubuh. Gagal ginjal diklasifikasikan  menjadi akut dan kronik.
Gagal ginjal akut biasanya terjadi dengan cepat.Walaupun gagal ginjal akut potensi membaik kembali, namun angka kematian akibat gagal ginjal cukup tinggi dan memerlukan pengobatan lebih lanjut. Gagal ginjal kronik dan membahayakan dan harus dilakukan dialisis atau transplantasi guna memperpanjang harapan hidup.
Penyebab dari gagal ginjal kronis antara lain: infeksi saluran kemih (pielonefritis kronis), penyakit peradangan (glomerulonefritis), penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri renalis), penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal), penyakit metabolik (DM, gout, hiperparatiroidisme), nefropati taksik, nefropati obstruktif (batu saluran kemih) .